Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah menganugerahi
pemikiran cemerlang kepada tim Pembuatan Buku Potensi PAUD NI di Wilayah BPPNFI
Regional VII Mataram pada tahun 2011. Perlu diketahui oleh pembaca bahwa
penggalian PetaPotensi Sumber Daya Peluang Pengembangan Program PAUD NI ini melibatkan kepala SKB disetiap
Kabupaten dan Kota di Provinsi Bali dan NTB sehingga secara umum potensi setiap
Kabupaten dan Kota dapat di identifikasi.
Setelah potensi dapat diidentifikasi selanjutnya diberikan
deskripsi sehingga dapat tersaji dalam PetaPotensi Sumber Daya Peluang Pengembangan Program PAUD NI di Wilayah
Regional VII Bali dan NTB.Selanjutnya dapat menjadi dasar pengembangan program PAUD NI dan dapat pula
dijadikan bahan analisis kebutuhan pengembangan Model PAUD NI dan pada akhirnya dapat terlahir program
dan model yang relevan.
|
|
Kepala BPPNFI
Reg. VII Mataram
Rony Gunarso,
M.Pd
NIP.
19600716 198401 1 001
BABIPENDAHULUAN
A. Latar Belakang Pentingnya Data Potensi
Program-program yang dikembangkan seharusnya relevan dengan
kondisi dan karakter masyarakat agar program menjadi bermakna, memiliki
hubungan kuat dengan lapangan pekerjaan, ekonomi, dan peluang pasar, sehingga
program dapatmemiliki kekuatan untuk mandiri dan survive. Kondisi ini
sesungguhnya dapat diwujudkan dengan mengidentifikasi kondisi dan karakter masyarakat, sumber daya manusia, sumber daya alam
di wilayah tertentu sehingga terkumpul potensi PAUDNI. Sejalan dengan tujuan
tersebut maka, BPPNFI Regional VII Mataram melaksanakan penggalian potensi untuk
mendapatkan bahan analisis kebutuhan pengembangan Model PAUDNI dan pengembangan
program dan lembaga PAUDNI di setiap Kabupaten/Kota pada tahun 2011.
B. TujuanKegiatan Penggalian Potensi
Tujuan dari kegiatan penggalian potensi PAUDNI Tahun 2011
adalah untuk mengumpulkan Potensi sumber
daya manusia, sumber daya alamsebagai Peluang Pengembangan Program PAUD NIdi Kabupaten / Kota di wilayah
Regional VII yaitu Provinsi Bali dan NTB sehingga terkumpul potensi dan dapat disajikan
dalam Buku Potensi PAUD NI BPPNFI Regional VII Mataram yang dapat digunakan
pada tahun anggaran berikutnya.
C. ManfaatBuku Potensi
Produk Seksi Informasi BPPNFI Regional VII tahun 2011 dapat
digunakan sebagai;
1.
Referensi bagi perencanaan program PAUD NI dalam
mewujudkan program yang relevan dengan sasaran PAUD NI pada tahun anggaran
berikutnya,
2.
Bahan analisis kebutuhan bagi Pamong Belajar
dalam merencanakan pengembangan Model PAUDNI,
BAB IIPOTENSI DI PROVINSI NTB
Potensi Sumber Daya dan Peluang Pengembangan Program PAUD NI Provinsi Nusa Tenggara
Sebagaimana
dijelaskan pada Bab sebelumnya, bahwa dalam buku ini dijelaskan berbagai
potensi Potensi Sumber Daya Alam, Peluang Usaha, dan Pengembangan Industri di
setiap Kabupaten / Kota di wilayah Regional VII yaitu Provinsi NTB dan Bali.
Selanjutnya potensi tersebut dideskripsikan secara umum yang dapat
menggambarkan refresentasi potensi Kabupaten / Kota sebagaimana di bawah ini.
Sebenarnya
Kota Mataram memiliki segudang potensi didukung dengan karakter masyarakat
perkotaan dimana terdapat pasar modern seperti Mall dan pasar-pasar tradisional
yang tidak kalah ramainya. Selain itu banyak perkantoran, sekolah, dan
perguruan tinggi sehingga program kursus
keterampilan, kursus bahasa, bimbingan belajar sangat potensial.Akan tetapi
menyisakan pekerjaan rumah bagi SKB dengan sebuah pertanyaan “mampukah SKB
mendorong sasaran non formal masuk ke dunia kerja sektor informal dan formal”.
Berbagai produk laku
terjual, seperti produk kerajinan tangan sangat laku di Pasar, seperti anyaman
untuk tempat buah.Selain itu salon kecantikan/SPA, bordir, konveksi, bahkan
jasa seperti cleaning servis, potong rambut, pijat, dan lainnya. Akan tetapi
terdapat tantangan, yaitu menyaingi pasar modern, pasar bebas regional; karena
banyak produk daerah lain mendominasi di Kota Mataram misalnya warung pecel
lele yang didominasi oleh pendatang dari Lamongan.
Dengan demikian, pekerjaan rumah dan tantangan yang ada akan
menguji kemampuan SKB dalam berjuang dan berbenah untuk kota Mataram. Perlu
strategi jitu, dan tentunya akan dipikirkan oleh fungsional di SKB bersama
dengan mitra lainnya.
Lombok barat merupakan daerah yang paling
potensial di banding kabupaten lainnya, terbukti dengan daerah wisata pantai
yang terkenal di Manca Negara seperti Senggigi.Selain pantai, juga memiliki
kawasan hutan yang sering menjadi tempat wisata seperti Sesaot Narmada dengan alam, hutan, sungai yang masih asri. Dari
sektor lain seperti Industri Gerabahyang
terdapat di Banyumulek Kecamatan Kediri, Industri
Patung yang terdapat di wilayah Labuapi Gerung Lobar, dan berbagai produk Handy Craft yang berupat kerajinan Kulit
Telur yang terdapat di desa Lelede Kecamatan Kediri Lombok Barat. Juga
terdapat industri mebel dengan bahan
dasar Bambu yang terdapat di Gunung Sari Kecamatan Gunung Sari Lombok
Barat.
Kabupaten Lombok Utara,
sekalipun belum memiliki SKB akan tetapi sudah dinantikan oleh kekayaan alam
yang potensial; memiliki beragam sumber daya yang dapat dikembangkan sebagai
komoditi seperti dari sektor pertanian terdapat tanaman Kakao atau Coklat, Jambu Mete, dan Kelapa yang terdapat hampir di
setiap desa yang ada di kecamatan Gangga, Tanjung, Kayangan, Bayan, dan
Pemenang. Potensi yang lebih menonjol di Lombok Utara yaitu Pariwisata, dimana
terdapat pariwisata pantai tiga gili;
Gili Air, Gili Meno, Gili Trawangan.Pariwisata alam seperti air terjun yang
berada di Tiu Pupus kecamatan Gangga dan air terjun Snaru yang terdapat di
Bayan. Selain potensi wisata laut dan alam juga terdapat potensi wisata budaya, yang memiliki nilai budaya klasik yang masih terpelihara
seperti Masjid Kuno dan Rumah Tradisional yang sering dikunjungi wisata
lokal dan internasional.
Lombok tengah
memiliki beragam potensi seperti yang berasal dari laut berupa budi daya rumput laut yang terdapat di
beberapat tempat seperti Gerupuk, Awang, Kute, dan Tumpak.Dari sektor
perikanan; berupa tambak udangdi
Awang dan Kute, budi daya ikan air tawar
yang berada di wilayah Aik Bukak, dan budi daya ikan Kerapu di Selong Belanak.Sedangkan sektor pertanian, Lombok Tengah
merupakan daerah yang paling cocok ditanami Melon dan Semangkadi wilayah Jago, Sukarara, dan Pujut.Karena merupakan wilayah pertanian
tadah hujan; juga menjadi daerah pertanian
kedelai seperti di Kecamatan Praya Barat.Bahkan terdapat komoditi baru seperti
kerupuk Bonggol Pisang yang terdapat
di hampir seluruh kecamatan di Kabupaten Lombok Tengah.Selain itu, terdapat Buah Naga yang berada di Teratak, dan
Aik Bukak. Produk lain seperti Gerabah
yang terdapat di Penujak, Janapria, dan Belike; Kerajinan Pandai Besi di Pengenjek, dan Kerajinan Patung Kayu di
Belike.
Kabupaten Lombok Timur memiliki potensi
sumber daya alam yang dapat dikelola seperti potensi dari kelautan yang berupa
pemeliharaan Ikan Kerapu, dan Rumput Laut di Jerowaru, budidaya
mutiara di kecamatan pringgabaya. Selain itu, terdapat pula potensi dari bidang
pertanian seperti tanaman tembakau yang justru dekat dengan kampus SKB yaitu di
kecamatan Terara dan Sikur, disamping tembakau,
tanaman lain dapat pula dikembangkan seperti Tomat, Jagung dan lain-lainnya.
Sedangkan dari sektor perikanan seperti budi daya ikan tawar dengan kualitas
air yang bersih dapat dikembangkan diwilayah kecamatan Aikmel bahkan ada pula
di kecamatan Terara. Sektor peternakan tidak kalah potensialnya; yang dapat
dilakukan dengan peternakan sapi,
kambing, ayam dan lain – lainya hampir diseluruh kecamatan.
Kabupaten Sumbawa memiliki berbagai lahan seperti
sawah, kebun, ladang, hutan rakyat, tambak, empang, padang rumput dan lain –
lainnya dengan berbagai komoditas unggulan seperti padi, jagung, kedelai,
kacang tanah, kacang hijau, ubi kayu, ubi jalar dan sebagainya seperti bawang
merah dan cabe. Selain komoditi tersebut, berbagai buah – buahan dapat tumbuh
seperti sawo, mangga, pisang, nangka.
Disamping sektor
pertanian, perkebunan, dan perikanan, Kabupaten Sumbawa juga merupakan daerah
yang memiliki padang rumput luas sehingga memungkinkan berbagai peternakan
seperti sapi, kerbau, kambing, kuda dan lainnya. Saking luas, peternakan
dilepas di alam terbuka seperti halnya gembala bukan beternak. Alam terbuka
juga menjanjikan produksi madu alam, susu kuda liar, dan susu kerbau yang dapat
dijadikan permen susu. Potensi alam lainnya berupa laut, Sumbawa juga memiliki
nelayan tangguh, tambak garam, dan tambah udang.
Potensi yang sangat menantang adalah tambang emas.Akan tetapi, untuk sementara
ini banyak berkeliaran penambang liar yang tidak mempertimbangkan keamanan
sendiri tidak seperti di Kabupaten Sumbawa Barat yang dikelola oleh perusahaan
asing. Sebagai dampak pengikutnya, banyak pula pengolah emas mentah dengan mesin
gelondongan yang memiliki kapasitas pengolahan beragam, kedepan
mungkin akan muncul pula para pengrajin emas.
Kabupaten Sumbawa Barat yang dimanjakan oleh
potensi sumber daya alam dan industri seperti PT.New Mont dan
perusahaan-perusaan lainnya. Walaupun masih banyak masyarakat yang tidak
terserap lingkungan pekerjaan dari sektor industri akan tetapi terdapat potensi
dari bidang kelautan seperti budi daya
rumput laut yang terdapat di Kecamatan Poto Tano dan Kecamatan Taliwang
yang merupakan pusat kota kabupaten Sumbawa Barat. Selain potensi Laut,
terdapat potensi perikanan air tawar seperti
tambak rakyat yang terdapat di sekitar danau Lebo, bahkan tanpa kesulitan
menyemai bibit ikan karena bibit ikan melimpah dan dapat diperoleh dari sekitar
danau Lebo di Kecamatan Seteluk Sumbawa Barat.
Di kabupaten Dompu terdapat beberapa wilayah
area perkebunan jambu Mente dimana biji jambu mente dan buahnya dapat diolah
menjadi produk makanan dan minuman seperti Abon
mente, Sirup Mente, bahkan kacang mente itu sendiri yang melimpah di
wilayah Desa Nangawiro, Calabai, Pekat, Kadindi, Kesi, dan Songgajah. Selain
itu, Dompu memiliki hasil laut yang menjanjikan seperti rumput laut yang dapat
diolah menjadi Permen, Puding, dan Dodol yang dapat ditemukan di Desa Soro,
Kempo, Hu’u, Jala, dan Desa Cempi.Hasil hutan juga cukup menjanjikan, misalkan limbah
kayu berupa akar kayu dapat dijadikan karya seni seperti hiasan-hiasan dinding
seperti yang terdapat di Kecamatan Pekat; Desa Pekat dan Desa Pancasila,
kemudian di Kecamatan Woja yaitu di Desa Saneo, dan Desa Mbuju Kecamatan Kilo.
Dari sektor peternakan; yang sangat terkenal dan unik tidak ada diwilayah lain
seperti susu kuda liar berpotensi menjadi berbagai produk seperti sabun susu
yang terdapat di Woja dan Kilo. Selain potensi di atas, di Kabupaten Dompu juga
terdapat potensi pengembangan pariwisata pantai yaitu olahraga atau wisata surfing di pantai Lakey di
kecamatan Hu’u.
Di kabupaten Bima terdapat beberapa wilayah hutan jati dan kayu lainnya, karena itu
memiliki potensi pengembangan keterampilan pertukangan kayu; akan tetapi
rupanya terpaku kepada konsumsi mebel lokal. Keterampilan pertukangan kayu ini
perlu dikembangkan paling tidak setara dengan produksi mebel bermerk agar dapat
menembus pasar luar daerah.Sentra pertukangan kayu berada di Desa Rato
kecamatan Bolo. Masih dari sektor perhutanan, terdapat tanaman rotan yang dapat menjadi bahan baku anyaman yang banyak
ditemukan di Desa Parado kecamatan Parado. Kabupaten Bima juga merupakan daerah
pesisir pantai karena itu, beberapa PKBM justru berada di daerah pesisir yang
memiliki potensi sumber daya laut yang sangat berlimpah seperti Bandeng, Udang, produksi garam yang
dapat dibudidaya seperti tambak – tambak yang dapat ditemukan di Desa Samalo
kecamatan Bolo.Sedangkan potensi industri konfeksi
dapat di temukan di wilayah desa Tambe kecamatan Bolo.
Di wilayah kota Bima terdapat potensi yang
dapat dikembangkan seperti potensi yang berasal dari sektor kelautan berupa pengolahanikan Bandeng yang terdapat di
wilayah Kelurahan Dara Kota Bima,
pengolahan garam laut yang terdapat di Kelurahan Dara, budi daya rumput laut di Kelurahan Kolo, dan pengolahan kayu jati untuk berbagai produksi mebel dan
furniture lainnya yang terdapat di wilayah Kelurahan Jati Baru, Kelurahan
Nungga, Kelurahan Hitu, Kelurahan Ritobo, dan Kelurahan Oi Fo’o Kota Bima.
BAB IIIPOTENSI DI PROVINSI BALI
Potensi Sumber Daya dan Peluang Pengembangan Program PAUD NI Provinsi Bali
Seperti
halnya wilayah Bali lainnya, Klungkung memiliki potensi kelautan pariwisata pantai dan wisata Biota Laut tak
ketinggalan budi daya Rumput Laut yang terdapat di Klungkung, Danau, dan
Nusa Penida. Bidang Agrobisnis mencakup Peternakan
sapi di Nusa Penida, Tanaman Cabai,
Kebun Kelapa, dan lain-lainnya seperti sarang
burung wallet yang terdapat di Nusa
Penida. Bidang kerajinan melahirkan produk lukisan
wayang; assessories perak, Instrumen Gamelan, Kerajinan Uang Kepeng, kerajinan
bambu yang banyak ditemukan di Klungkung.Selain itu, terdapat program
pemberdayaan remaja dengan membuat
Cerpen, Jajan, dan Gula Merahyang terdapat di hampir setiap kecamatan.
Berada
di tengah kota besar, SKB berhadapan dengan beragam potensi pengembangan
masyarakat kota. Seperti potensi dari pariwisata
yang memungkinkan kursus dan usaha SPA, kursus Bahasa Inggris, pengembangan
keterampilan membuat kue dengan bahasan dasar non beras, menjahit, membordir.Kemudian berbagai bentuk kerajinan juga dapat
diandalkan, seperti kerajinan perak,
membuat gedeq, membuat hiasan dari daun lontar, dan berbagai keterampilan
lain yang mendukung pengembangan ekonomi rakyat.
SKB Karang Asem
memiliki potensi kekayaan alam seperti bambu, karena itu masyarakat sekitar
dapat diarahkan untuk membuat anyaman
bambu.Selain bambu, disekitar masyarakat juga terdapat bahan yang melimpah
seperti salak. Phenomena unik terjadi dimana salak menjadi makanan tambahan
binatang piaraan seperti kambing dan sapi; artinya sangat melimpah saat panen
atau over produksi; kondisi ini berpotensi untuk SKB mengarahkan dan memberikan
keterampilan bagi masyarakat untuk membuat
dodol salak, dan membuat wine salak terutama masyarakat yang berada
di Desa Pringgasari kecamatan Silat dan di desa Silat Karang Asem.
SKB Bangli memiliki
potensi seperti pengembangan kerajinan atau anyaman bambu karena pohon bambu sangat banyak sekali terutama di
Desa Kayubihi, Desa Sulahan, Desa Tanggahan Peken, Desa Pengotan, dan Desa
Landih. Selain itu, kerajinan lain
seperti pembuatan cinderamata dari kayu sangat potensial karena banyak
bahan baku tersedia dan produk masyarakat sangat diminati. Produk ini sangat
banyak di beberapat tempat seperti di Desa Sala, Desa Serokadan, Desa Apuan,
Desa Yangapi, dan di Desa Suter kabupaten Bangli.Dari sektor perkebunan
terdapat kopi termasuk kopi arabika dan
kopi luwak yang terdapat di wilayah kecamatan Kintamani terutama yang
berada disebelah barat kecamatan.
Secara
umum Kabupaten Buleleng memiliki potensi dari bidang kelautan seperti budi daya
rumput laut yang dapat diolah menjadi Permen,
Dodol, dan Kue rumput laut yang
dapat ditemukan di Desa Sumber Kima kecamatan Gerokgak.Di tempat ini juga
terdapat perkebunan kelapa yang
dapat di olah menjadi minyak kelapadan
kerajinan batok kelapa.Dari sektor
peternakan; terdapat peternakan itik yang selalu dimanfaatkan sebagai sarana
upacara dan aneka makanan dari itik.Peternakan ini dapat dikembangkan di
wilayah desa Loangar kecamatan seririt, dan desa Subuk kecamatan Budung
Bui.Sektor perikanan laut; terdapat produksi
rending lepet siap saji di Desa Sangsit kecamatan Sawan.Selain itu terdapat
kerajinan dari daun lontar baik untuk upacara keagamaan dan cindra
mata.Kerajinan ini terdapat di desa Tembok kecamatan Tejakula.
Di wilayah Kabupaten
Tabanan terdapat berbagai potensi industri kerajinan seperti kerajinan bambu yang banyak terdapat di
Bongan, di Gubug, dan di Buahan Tabanan Bali.Kemudian dari sektor pertanian
terdapat budi daya Jamur Tiram yang
terdapat di Dayan Peken kecamatan Tabanan Bali.Selain itu di wilayah Buahan
kecamatan Tabanan terdapat Industri
Rumah Tangga Jajanan Bali.Tidak kalah potensialnya; yaitu Industri Garment yang mendorong
produksi pakaian jadi dan
keterampilan border.Terutama di desa
Beda dan Gerogak kecamatan Tabanan.
Di Gianyar terdapat kerajinan Perak, Akar Kayu, Kerajinan Bambu, dan Kerajinan Batu Padas yang
terdapat di desa Celuk, Ubud, Belega, dan Desa Singapadu. Di Bidang Pariwisata
terdapat kursus tari yang dapat di tampilkan ke wisatawan terutama di wilayah
Batubulan dan Tampaksiring. Potensi lainnya berasal dari sektor perkoperasian
yang dapat dinyadikan mitra dalam pengembangan ekonomi, permodalan, dan lain
sebagainya seperti pemasaran hasil produksi.
Secara keseluruhan terdapat usaha ekonomi Kerakyatan seperti
menjahit, kerajinan Ukir Kayu, Ukir Buah,
Pariwisata, Kursus Bhs. Inggris, SPA, dan lain-lain sebagaimana dijelaskan
berikut ini.
Di
Badung dapat dikembangkan berbagai produk dari hasil pertanian seperti pengolahan labu Siam (Jepang), Jahe Merah menjadi
manisan,Sirup, dan
lain–lainnya.Sedangkan dari bidang Kelautan
terdapat potensi hasil kelautan seperti rumput
laut yang dapat diolah menjadi bahan dasar Es Sincau, Puding (agar-agar), dan manisan. Dari sektor Perkebunan
terdapat buah kelapa yang melimpah, dan tempurung dan batok kelapa yang dapat diolah menjadi
berbagai karya seni dan assessories lainnya seperti hiasan dan taplak meja,
hiasan kursi, tempat lampu dan lain sebagainya.
BAB IV PENUTUP
Sebagaimana tujuan dari kegiatan yaitu untuk menggali
potensi sumber daya alam, peluang pengembangan usaha,dan potensi pengembangan berbagai
bidang Industri yang dapat dijadikan
data dalam merencanakan dan mengembangkan sasaran dan program PAUD NI. Dalam
hal ini Seksi Informasi BPPNFI Regional VII Mataram menerbitkan buku potensi
tersebut.Diharapkan buku ini dapat menjadi referensi bidang PAUDNI untuk semua
kalangan yang berkepentingan terutama untuk Seksi Program dan Pamong Belajar di
BPPNFI Regional VII Mataram, BPKB Bali, dan BPKBM NTB dalam menganalisis
kebutuhan PengembanganModel dan pengembangan masyarakat PAUDNI untuk melahirkan
program dan Model yang relevan.
Sesungguhnya kami tidak dapat menjanjikan sesuatu yang ideal
dari buku ini, akan tetapi selanjutnya ditentukan oleh sejauhmana komponen sistem PAUDNI berkerja memanfaatkan
data dalam manajemen. Dengan
demikian pada bagian penutup ini kami menitipkan harapan bahwa produk ini
adalah karya maksimal dari Tim Pendataan karena itu jika ada kelemahan maka
selayaknya dikritisi kemudian direvisi bukan diponis tidak layak. Kami berjanji
akan menghadirkan produk yang lebih baik lagi tentunya dengan dukungan management,
anggaran yang memadai dan ketersediaan waktu yang cukup sehingga tersedia waktu
untuk menyempurnakan produk.
Terimakasih disampaikan kepada semua pihak yang telah
memberikan kotribusi sehingga terbitnyaBukuPotensi
Sumber Daya Peluang Pengembangan Program PAUD NI
BPPNFI Regional VII Mataram Tahun 2011.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar